Tempat-Tempat Mistis dan Wisata Spiritual Di Indonesia

Tempat-Tempat Mistis dan Wisata Spiritual Di Indonesia
Tempat-Tempat Mistis dan Wisata Spiritual Di Indonesia
Ada banyak tempat di dunia, bangunan, lokasi dan situs, yang menyimpan cerita-cerita mistik, dikeramatkan, sakral, menyeramkan, angker, banyak penampakan gaib, dsb. Penulis juga sudah pernah mengunjungi beberapa di antaranya atau hanya sekedar lewat saja. Tetapi walaupun hanya lewat saja, seseorang yang sudah terbiasa peka dengan getaran aura gaib akan dapat mengenali kegaibannya.

Yang ingin Penulis ceritakan disini adalah tempat-tempat yang berhawa mistis kuat dan wingit, yang cocok bagi para pemerhati dan praktisi kebatinan dan spiritual (atau penggemar spiritual) untuk mengunjunginya. Ada banyak tempat-tempat itu yang menjadi tempat tujuan wisata. Selain untuk tujuan berwisata lebih baik lagi jika ketika sedang berada di tempat itu kita juga melakukan suatu laku tirakat atau semadi / meditasi untuk menambah / mempertajam kemampuan kebatinan dan spiritual kita.

Jadi pengertian tempat-tempat mistis disini bukanlah sekedar tempat yang banyak dihuni oleh mahluk halus, banyak penampakan gaib, dikeramatkan orang, angker dan menakutkan, atau tempat orang ngalap berkah, dsb. Tempat-tempat seperti itu ada banyak sekali dimana-mana dan bisa diketahui informasinya dari banyak sumber, sehingga tidak perlu dituliskan disini.

Yang Penulis maksud adalah tempat-tempat yang kuat berhawa mistis dan wingit yang cocok untuk menambah dan mempertajam kemampuan kebatinan dan spiritual seseorang. Mungkin tempat-tempat tersebut, nama dan lokasinya sudah banyak diketahui orang, tetapi yang ditekankan disini adalah keistimewaan kandungan gaibnya yang mungkin tidak banyak diketahui orang, sehingga tidak dimanfaatkan untuk tujuan meningkatkan kemampuan kebatinan dan spiritual (bukan untuk ilmu gaib dan ilmu khodam).

Untuk memperdalam keilmuan kegaiban (misalnya tapa), maka suasana gaib di tempatnya bertirakat dan para mahluk gaibnya yang menghuni tempat itu yang bisa menurunkan keilmuannya atau yang kemudian menjadi khodamnya akan sangat berpengaruh besar pada keberhasilan orangnya dalam memperdalam keilmuannya masing-masing. Dan tempat-tempat yang akan kami sebutkan berkaitan dengan mahluk gaib tingkat tinggi dan berkarakter baik. Yang tempatnya dan mahluk halusnya tidak baik akan kami berikan catatan tersendiri.
Candi Plaosan
Candi Plaosan

Biasanya orang-orang yang belajar kebatinan sudah pernah berkunjung ke tempat-tempat mistis / keramat tertentu yang terkait dengan keilmuannya. Tempat-tempat mistis yang kami tuliskan adalah tempat-tempat yang bagus sekali untuk tujuan memperdalam keilmuan kebatinan dan spiritual tingkat tinggi. Jadi tempat-tempat itu dikhususkan untuk yang sudah mendalami suatu keilmuan saja. Tempat-tempat yang kami rekomendasikan ini bagus sekali untuk tujuan memperdalam keilmuan, sayang sekali kalau dilewatkan.

Tetapi untuk bisa merasakan sisi kegaiban yang dituliskan di halaman ini para pembaca harus sudah mempunyai kepekaan / kemampuan untuk mendeteksi dan membedakan kandungan energi alam yang berbeda pengertiannya dengan istilah dan pengertian berisi mahluk halus atau wingit dan angker, dan harus juga memiliki kepekaan untuk mendeteksi sesuatu yang gaib. Energi alam itu berbeda pengertiannya dengan energi keberadaan mahluk halus. Tempat-tempat wingit atau makam yang dikeramatkan biasanya kekuatan energi alamnya biasa saja, penghuni gaibnya saja yang banyak.

Mudah-mudahan para pembaca juga bisa membedakan energi alam yang padat (terasa tekanan energinya) dengan energi alam yang padat tetapi halus (padat tetapi tidak terasa tekanan energinya).

Selain tempat-tempat mistis yang direkomendasikan oleh Penulis untuk tujuan keilmuan kebatinan-spiritual atau untuk tujuan wisata, ada juga tempat-tempat mistis / wisata lain yang fotonya dikirimkan oleh para Pembaca yang sudah Penulis tambahkan ulasan seperlunya. Selain dimaksudkan untuk menambah wawasan pengetahuan kita, sebagian tempat-tempat itu tidak direkomendasikan oleh Penulis untuk dikunjungi, untuk tujuan kehati-hatian. Sebaiknya diperhatikan.

Tempat-Tempat Mistis Utama.

1. Candi Sewu, Dieng, Jawa Tengah.

Secara umum kandungan energi alam di komplek percandian Dieng lebih berat dan lebih padat daripada di situs-situs Majapahit.
Kandungan energinya kuat sekali.
Cocok untuk laku menambah ketajaman dan kekuatan kebatinan dan kanuragan dan untuk mencari khodam pendamping yang baik dan sakti, dan untuk mencari wahyu / wangsit.
Auranya positif dan menjauhkan mahluk halus yang beraura negatif.
Aura mistisnya kuat sekali, cocok untuk olah rasa dan kebatinan.

Tempat ini banyak / sering sekali didatangi oleh mahluk halus bangsa dewa dan sukma orang-orang Jawa jaman dulu yang sakti dan yang berhubungan dekat dengan wahyu dewa.
Sukma para Pandawa dan tokoh-tokoh pewayangan dari India juga kadangkala mengunjungi tempat ini.
Walaupun tokoh-tokoh utama bangsa dewa sudah jarang datang ke tempat ini, tetapi ada banyak bangsa dewa sekelas prajurit yang berdiam di tempat ini menjaga kesakralannya.

Tempat ini baik sekali untuk menambah dan mempertajam kekuatan kebatinan dan spiritualitas yang berhubungan dengan mahluk gaib berdimensi tinggi dan baik sekali untuk didatangi oleh orang-orang yang mendalami kebatinan kejawen.

Masih di dekat area komplek percandian Dieng, tetapi berada di luar komplek candi, ada sebuah goa yang disebut Goa Semar, yang mahluk halus penjaganya adalah bangsa jin yang sosok wujudnya mirip sekali dengan Dewa Semar, mirip juga dengan Ki Sabdopalon.

2. Situs-situs Majapahit, Jawa Timur.

Yang dimaksud situs-situs Majapahit disini adalah situs-situs yang dulu dibangun oleh kerajaan Majapahit di Jawa, bukan sekedar situs-situs yang diperkirakan dibangun pada jaman kerajaan Majapahit atau semua situs yang sekarang berada di area kerajaan Majapahit.

Umumnya situs-situs tersebut kuat sekali kandungan energinya, tetapi halus.
Auranya positif dan menjauhkan mahluk halus yang beraura negatif.
Banyak didatangi oleh mahluk halus golongan putih yang sakti dan berdimensi tinggi.

Cocok untuk menambah ketajaman dan kekuatan kebatinan / spiritual dan untuk mencari khodam pendamping yang baik dan sakti, dan untuk mencari wahyu / wangsit. Banyak sekali wahyu dan wangsit yang terkait dengan situs-situs Majapahit, tetapi hanya orang-orang tertentu saja yang diperkenankan menerimanya.

Situs-situs Majapahit ini baik sekali untuk dikunjungi oleh orang-orang yang memiliki garis keturunan raja Majapahit atau keturunan bangsawan Majapahit jaman dulu.
Situs-situs Trowulan adalah puncaknya kegaiban dari situs-situs Majapahit.

3. Candi Borobudur.

Secara umum kandungan energi alam di Candi Borobudur lebih halus daripada di komplek percandian Dieng dan situs-situs Majapahit, tetapi energi spiritualnya kuat sekali.
Cocok untuk olah kekuatan spiritual dan untuk mencari wahyu / wangsit.
Auranya positif.
Paling baik didatangi pada malam bulan purnama.

Candi Borobudur sangat baik dijadikan tempat beribadah dan bermeditasi bagi para penganut agama Budha, terutama pada puncak malam bulan purnama.

Pada puncak malam bulan purnama (setiap bulan) Candi Borobudur banyak didatangi oleh tokoh-tokoh agama Budha (almarhum) yang asalnya dari berbagai pulau di nusantara.

Pada puncak malam bulan purnama (setiap bulan) itu Candi Borobudur juga banyak didatangi oleh tokoh-tokoh agama Budha (almarhum) yang asalnya dari negeri Cina, kecuali pada malam Waisak (mungkin pada malam Waisak itu mereka beribadah di tempatnya masing-masing).

Karena banyaknya tokoh agama Budha yang beribadah di Candi Borobudur pada puncak malam bulan purnama itu, maka kondisi kegaiban Candi Borobudur sangat baik untuk laku spiritualitas maupun untuk ritual keagamaan (Budha), dan suasana gaibnya penuh dengan aura positif.

Bila anda berniat melakukan suatu ritual untuk menambah dan mempertajam kemampuan kebatinan dan spiritual di tempat-tempat tersebut di atas, yang terbaik lakukankah pada malam bulan purnama.

Bagi anda yang sedang mengupayakan kesembuhan sakit-penyakit atau mengupayakan pembersihan gaib bagi yang mengalami sakit karena gangguan mahluk halus, situs-situs Majapahit dan Dieng di atas baik sekali untuk dikunjungi untuk tujuan ritual berdoa, karena aura positif tempat-tempat tersebut akan menjauhkan mahluk halus yang beraura dan bertendensi negatif. Jika anda datang kesana untuk kesembuhan dan pembersihan gaib, cukup anda berdoa tulus kepada Tuhan sesuai keperluannya. Tempat-tempat itu tidak mengharuskan anda membawa sesaji, karena tempat-tempat itu bukanlah tempat berhala / ngalap berkah. Tapi kalau anda ingin memberikan suatu sesaji sebagai bentuk penghormatan, itu tidak apa-apa, itu baik secara spiritual.

Candi Dieng, Borobudur dan situs-situs Majapahit kandungan energinya kuat sekali, jadi sumber kegaibannya bukanlah semata-mata berasal dari mahluk-mahluk halus yang berdiam di tempat tersebut.

Yang utama perlu diwaspadai adalah tempat-tempat wingit dan keramat yang beraura negatif, misalnya candi Roro Jonggrang Prambanan (Jogja - Solo) dan situs makam Siti Nurbaya (di pantai kota Padang, Sumatera Barat), yang dapat berpengaruh merusak hubungan cinta, terutama yang masih pacaran, karena auranya adalah aura sakit hati. Tempat-tempat itu tidak termasuk yang direkomendasikan oleh Penulis untuk dikunjungi.

Candi Brahu Trowulan juga mengandung unsur negatif, yaitu bisa menghisap energi manusia maupun mahluk halus (dan khodam). Mungkin daya hisap energi dari candi itu tidak masalah bagi orang umum, tidak terasa dan tidak berpengaruh negatif bagi orang umum, tetapi karena kondisinya seperti itu, maka Candi Brahu ini tidak termasuk yang Penulis rekomendasikan untuk dikunjungi oleh orang-orang yang sudah mendalami olah energi, baik tenaga dalam maupun kekuatan kebatinan / spiritual.

Candi Arjuna, Dieng

Secara umum kandungan energi alam di komplek percandian Dieng lebih padat daripada di situs-situs Majapahit. Cocok untuk olah kebatinan dan kanuragan.
Auranya positif.

Komplek percandian Dieng dijaga kesakralannya oleh dewa-dewa prajurit.
Dewa-dewa utama dan sukma para Pandawa sudah mulai mengunjungi lagi komplek percandian ini.
Di situs percandian ini baik juga kalau kita ingin melatih spiritualitas untuk mendeteksi / berinteraksi dengan mahluk-mahluk halus dan kegaiban berdimensi tinggi dan untuk mencari wahyu / wangsit.
Situs ini baik sekali untuk didatangi oleh orang-orang yang mendalami kebatinan kejawen.

Telaga Warna, Dieng

Suasana di sekeliling telaga terasa damai, tetapi auranya terasa wingit.
Secara umum auranya positif.
Di telaga itu berdiam sesosok jin air berwujud naga merah dengan panjang tubuh aslinya sekitar 5 km, tetapi dalam kondisi sehari-harinya tubuhnya menyesuaikan diri dengan bentuk dan ukuran telaga.
Naga itu adalah penjaga gaib sebuah kerajaan jin yang bangunannya berdiri megah di tengah telaga berbentuk seperti candi tinggi menjulang memancarkan cahaya kuning keemasan penuh keagungan. Raja dan ratu kerajaan gaib itu juga berpakaian penuh warna keemasan.
Dari sisi kegaibannya telaga itu terasa wingit, tetapi cukup aman, karena tidak berisi mahluk-mahluk halus yang suka mencelakakan manusia.
Di alam gaibnya telaga itu juga banyak berisi benda-benda mustika.
Tapi kelihatannya lingkungan telaga itu tidak cukup baik untuk dijadikan tempat meditasi / bertirakat.

Gapura Wringin Lawang

Pintu masuk utama kerajaan Majapahit berada di bagian utara komplek kerajaan, tapi mungkin bentuk bangunannya sekarang sudah tidak ada lagi.
Gapura Wringin Lawang ini adalah salah satu pintu masuk ke dalam komplek kerajaan majapahit.
Gapura ini dijaga oleh sukma-sukma prajurit majapahit yang berdiam di bangunan gapura itu.
Aura energi tempat itu positif, padat, tetapi halus.
Tempat itu baik sekali untuk laku meningkatkan kekuatan kebatinan / sukma dan kanuragan.
Energinya juga baik sekali untuk menambah kekuatan spiritual, untuk menambah kemampuan mendeteksi / mempelajari dunia kegaiban tingkat tinggi dan untuk mencari wahyu / wangsit.

Candi Brahu Trowulan

Kemungkinannya Candi Brahu itu dulunya adalah tempat orang melabuh / menyimpan abu kremasi jenazah bagi para keluarga kerajaan, atau tempat menyimpan benda-benda atau pusaka yang dianggap bersifat negatif.

Candi Brahu mungkin adalah sebuah tempat mistis yang bisa menghisap energi manusia dan mahluk halus (dan khodam), karena ketika Penulis mendeteksi dengan kontak rasa dan energi pada fotonya, terasa energi Penulis sebagian terhisap ke dalamnya. Kalau kita mendekat ke tangga candi, masuk atau memegang dinding candinya energi kita akan terhisap ke dalamnya.

Jadi Candi Brahu mengandung unsur negatif, yaitu bisa menghisap energi manusia maupun mahluk halus (dan khodam). Aspek positifnya adalah aura dan energi negatif dari tempat abu jenazah atau dari benda-benda gaib negatif di dalamnya akan terhisap ke dalamnya, sehingga aura / energi negatifnya tidak keluar meluas / menyebar kemana-mana.

Energi hisapnya tidak bersifat alami, tapi berasal dari kekuatan kebatinan orang-orang jaman dulu yang sengaja membuat kegaiban seperti itu di candi itu.

Kekuatan daya hisap candi itu sekitar 300 KRK.
Kekuatan di bawah 300 KRK akan terpengaruh oleh daya hisap candi itu, tetapi kekuatan di atas itu juga akan terpengaruh oleh hisapan energinya, kecuali sebelumnya sudah membuat pagaran absolut yang kekuatannya di atas 300 KRK.

Sifat menghisapnya tidak menyentak, tetapi menghisap secara halus dan perlahan. Mungkin kalau hanya sebentar saja tidak terlalu masalah, tapi semakin lama seseorang / mahluk halus berada di dalamnya, semakin banyak energinya akan terhisap.

Karena adanya daya hisap energi pada candi itu, maka di dalam dan sekitar candi itu tidak dihuni mahluk halus. Mahluk halus yang tinggal di sekitar candi hanya sebatas di halamannya saja, di bagian yang tidak ada pengaruh hisapan energi.

Efek daya hisap energi Candi Brahu dapat menipu kita, karena sepintas akan kita rasakan bahwa suasananya nyaman untuk duduk-duduk ataupun untuk meditasi, energinya halus dan mengalir sejuk ... , tetapi sebenarnya rasa nyamannya itu adalah karena kondisi kita dilemahkan, energi kita dihisapnya.

Jadi Candi Brahu Trowulan juga mengandung unsur negatif, yaitu bisa menghisap energi manusia maupun mahluk halus (dan khodam). Mungkin daya hisap energi dari candi itu tidak masalah bagi orang umum, tidak terasa dan tidak berpengaruh negatif bagi orang umum, tetapi karena kondisinya seperti itu, maka Candi Brahu ini tidak termasuk yang Penulis rekomendasikan untuk dikunjungi oleh orang-orang yang sudah mendalami olah energi, baik tenaga dalam maupun kekuatan kebatinan / spiritual.

Candi Ratu Bajang.


Sebuah candi yang anggun, mencerminkan keelokan seorang ratu majapahit.
Candi itu sebenarnya adalah makam dari seorang ratu / istri raja.

Di dalam bangunan candi berdiam sukma istri-istri dan putri-putri raja majapahit bersama dengan emban-emban pembantu mereka, menjadikan bangunan candinya sebagai rumah mereka seolah-olah mereka masih hidup di dunia.

Bangunan candinya dijaga kesakralannya oleh sesosok bangsa jin seperti manusia laki-laki tinggi besar yang sama tingginya dengan candinya.

Bangunan candinya menyimpan energi yang besar dan padat, tetapi cukup halus.
Dengan cara berdiam di dalam candi baik sekali untuk laku meningkatkan kekuatan kebatinan / sukma.
Energinya juga baik sekali untuk menambah kekuatan spiritual, untuk menambah kemampuan mendeteksi dunia kegaiban tingkat tinggi.

Candi Tikus,


Sampai sekarang, di alam gaibnya, situs itu berisi air, berfungsi sebagai kolam pemandian (tempat berendam) dan digunakan oleh sukma orang-orang anggota keluarga kerajaan Majapahit, para raja dan istrinya, para pangeran dan putri-putri raja untuk berkumpul mengobrol, bersenda gurau dengan duduk-duduk di pinggir kolam atau berendam di dalam airnya. Jadi sebenarnya situs ini bukanlah tempat pemandian, tetapi adalah sebuah kolam kecil tempat para anggota keluarga raja berkumpul bercengkerama.

Pada jarak sekitar 20 meter dari posisi situsnya, di pojok-pojoknya, tempat itu dijaga oleh sukma prajurit-prajurit majapahit.

Auranya positif dan halus.
Tempat itu baik sekali untuk menambah kekuatan spiritual, untuk menambah kemampuan mendeteksi / mempelajari dunia kegaiban tingkat tinggi dan untuk mencari wahyu / wangsit.

Kolam Segaran,


Sampai sekarang, di alam gaibnya, di tengah situs itu ada aktivitas sukma-sukma prajurit Majapahit yang sedang berlatih keprajuritan dan pencak silat seolah-olah mereka masih hidup di dunia. Di pinggir-pinggir situs ada bangunan-bangunan gaib tempat penyimpanan persenjataan dan ada juga sanggar-sanggar / aula kecil untuk tempat berlatih keilmuan kanuragan yang lebih tinggi, terutama digunakan oleh para senior mereka.
Di pojok-pojok situs ada sukma-sukma prajurit Majapahit yang menjaga tempat itu.

Dari sisi kegaiban di situs itu bisa dipahami bahwa keprajuritan majapahit sangat terorganisir dan terlatih baik. Majapahit memiliki ketentaraan yang bukan hanya banyak jumlahnya, tetapi juga kuat dan tangguh dan dilengkapi persenjataan yang baik. Pantas saja kerajaan majapahit bisa menjadi kerajaan yang besar dan kuat dan bisa menaklukkan nusantara. Kondisinya sangat berbeda dengan kerajaan-kerajaan lain di Jawa yang lebih banyak mengandalkan banyaknya prajurit, tapi tentaranya tidak cukup tangguh terlatih.

Di alam gaibnya di situs itu ada banyak sekali mustika dan pusaka, dari yang kekuatan gaibnya rendah sampai yang kekuatannya tinggi. Yang kekuatannya rendah mungkin bisa didapatkan orang dengan cara penarikan gaib, atau mungkin sengaja diberikan kepada orang-orang tertentu yang datang berkunjung bertirakat disana, tetapi yang kekuatannya tinggi hanya diberikan kepada orang-orang tertentu saja yang diperkenankan.

Situs itu dijaga kesakralannya oleh sesosok bangsa jin yang kekuatannya, sosok wujud dan tinggi tubuhnya mirip dengan yang menjaga kesakralan candi Bajang Ratu, berdiri di bagian tengah situs itu.

Aura energi tempat itu positif, padat, tetapi halus. Kurang terasa bila kita berada di pinggir situs, karena energinya lebih terpusat di tengah, di tempat sukma orang-orang Majapahit itu beraktivitas.
Tempat itu baik sekali untuk laku meningkatkan kekuatan kebatinan / sukma dan kanuragan (dan tenaga dalam).
Energinya juga baik sekali untuk menambah kekuatan spiritual, untuk menambah kemampuan mendeteksi / mempelajari dunia kegaiban tingkat tinggi dan untuk mencari wahyu / wangsit.

Siti Hinggil - Sumur Upas

Situs ini kuat sekali berisi (sisa-sisa) energi kebatinan / spiritual orang-orang yang dulu bertapa disana dalam laku manembah. Auranya positif. Auranya lebih bisa dirasakan oleh orang-orang yang sudah olah kebatinan.

Dari deteksian Penulis, sumur upas dan sekitarnya di alam gaibnya sekarang ini masih menjadi tempat aktivitas sukma orang-orang Majapahit jaman Hayam Wuruk, laki-laki dan perempuan, yang beraktivitas memasak dan menyiapkan makanan dan minuman di tempat itu seolah-olah mereka masih hidup di dunia. Di dalam Siti Hinggil sendiri sekarang ini juga memang ada dihuni oleh sukma-sukma manusia jaman dulu yang sedang (masih) bertapa.

Kemungkinannya, Siti Hinggil, yang dikatakan sebagai tempat pertapaannya Raden Wijaya dulu, secara tradisi dijadikan tempat bertapa atau dijadikan tempat menyepi / mandito bagi orang-orang anggota keluarga kerajaan Majapahit, dan lokasi sumur upas itu dijadikan dapur tempat memasak dan menyiapkan makanan untuk keperluan orang-orang dan para anggota keluarga kerajaan yang tinggal disana.

Siti Hinggil sering dijadikan tempat berkumpul sukma para raja, adipati / bupati, bangsawan dan para tokoh sesepuh, semuanya mereka itu hanya dalam lingkup kerajaan Majapahit dan yang setia kepada Majapahit saja, untuk membicarakan jalannya pemerintahan di Indonesia dan turunnya wahyu-wahyu dewa kepada orang-orang di Indonesia.

Pendopo Agung Majapahit

Tempat itu sering dijadikan tempat berkumpul sukma keluarga raja, adipati / bupati, bangsawan, istri-istri dan anak-anak mereka dan para sesepuh. Semuanya mereka itu hanya dalam lingkup kerajaan Majapahit dan yang setia kepada Majapahit saja. Keberadaan mereka itu lebih bersifat seperti perkumpulan keluarga saja.

Khusus dalam rangka membicarakan jalannya pemerintahan di Indonesia dan turunnya wahyu-wahyu dewa kepada orang-orang di Indonesia sukma para raja, adipati / bupati, bangsawan dan para tokoh sesepuh biasanya berkumpul di Siti Hinggil. Semuanya mereka itu hanya dalam lingkup kerajaan Majapahit dan yang setia kepada Majapahit saja.

Aura energi tempat itu positif, padat, tetapi halus.
Tempat itu baik sekali untuk laku meditasi spiritual dan bertirakat untuk mencari wahyu / wangsit.

Candi Cetho Gunung Lawu

Candi Cetho auranya positif dan masih terasa auranya sebagai tempat pertapaan. Kemungkinannya pada jaman dulu tempat itu banyak digunakan untuk bertapa atau menyepi oleh orang-orang yang sudah mandito.

Di bagian puncaknya ada dihuni beberapa sosok sukma manusia (arwah) berpakaian pertapa yang mengambil sikap tubuh duduk seperti sedang bertapa.

Kandungan / muatan energi gaibnya kurang terasa, lebih terasa di bagian puncaknya. Kurang cocok untuk laku menyerap energi bumi, lebih cocok untuk laku menyerap energi alam raya berdimensi tinggi atau untuk olah kebatinan / spiritual untuk bisa masuk ke dimensi gaib yang tinggi. Pelataran tempat ini juga baik untuk olah tenaga dalam, untuk semakin memadatkan tenaga dalam yang sudah dimiliki.

Candi Cetho yang untuk pertapaan ini lebih cocok untuk orang-orang yang sudah mempunyai bekal keilmuan kebatinan dan spiritual. Aura pertapaannya akan sangat kondusif untuk memperdalam kemampuan kebatinan dan spiritual untuk bisa masuk ke dimensi gaib yang tinggi. Lebih baik jika laku tirakatnya dilakukan di malam bulan purnama.

Candi Sukuh Gunung Lawu

Candi Sukuh, Penulis kok merasakan candi itu dulunya adalah tempat pemujaan orang-orang golongan hitam ya, yang menggunakan gadis-gadis perawan sebagai persembahan. Terasa sekali aroma mabuk-mabukan minuman keras, pesta pora dan tari-tarian erotis. Perasaan Penulis saja kali ya.

Mungkin awalnya candi itu adalah tempat pemujaan suci kerohanian manusia jaman dulu. Tapi mungkin ketika pihak keamanan kerajaan / penguasa setempat sudah tidak lagi ketat menjaga kesakralan tempat itu (mungkin kekuasaan kerajaannya sudah melemah), kemudian candi itu digunakan sepihak oleh orang-orang yang tidak berbudi pekerti baik.

Mungkin ini hanya perasaan Penulis saja.
Mungkin para pembaca mempunyai telaahan lain yang berbeda.

Candi Sukuh ini tidak termasuk yang direkomendasikan oleh Penulis untuk dikunjungi.

Candi Plaosan

Candi Plaosan jaraknya + 3 km di belakang candi Prambanan dan candi Sewu.

Kondisi kegaiban alam di candi Plaosan, candi dan sekitarnya mengandung energi alam yang sama dengan candi Dieng atau candi-candi lain yang berbau Hindu.

Tetapi sekarang ini, karena kondisi alam gaib yang sekarang ini, kondisi candi Plaosan sama dengan candi-candi lain yang di dalamnya atau di sekitarnya tidak dihuni mahluk halus.

Mungkin nanti sesudah kondisi alam gaib kembali normal kegaiban candi Plaosan akan kembali sama dengan candi Dieng atau candi-candi lain yang berbau Hindu dan akan ada dewa setingkatan prajurit yang menjaga kesakralan candinya.
javanese2000.

0 Response to "Tempat-Tempat Mistis dan Wisata Spiritual Di Indonesia"

Post a Comment

wdcfawqafwef